SAYUTI, ABDUR ROHMAN (2018) Kaji Eksperimen Pengaruh Variasi Temperatur Penuangan dan Temperatur Cetakan Terhadap Struktur Mikro Paduan Al-Cu Hypoeutectic. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945.
Text
ABSTRAK.pdf Download (6MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (118kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (451kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (288kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (98kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (181kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
JURNAL.pdf Download (583kB) |
|
Text
JURNAL TURNITIN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini menganalisa temperatur penuangan dan temperatur cetakan yang berpengaruh terhadap struktur pada material Al-Cu. Al-Cu hypoutektik merupakan paduan aluminium dan tembaga dengan fasa eutektik yang memiliki keuntungan dari segi peleburan dan mampu tuang (terutama disekitar daerah eutektik) pada temperatur 548°C. Aluminium adalah salah satu logam yang memiliki sifat reaktif dan mudah teroksidasi dengan oksigen membentuk lapisan aluminium oksida atau alumina (Al2O3), sehingga membuatnya tahan terhadap korosi. Namun, apabila kadar Fe, Cu dan Ni ditambahkan, dapat mengakibatkan penurunan sifat tahan korosi sebab kadar aluminanya berkurang. Tembaga dapat membentuk eutektik yang benar dengan alumunium pada kadar sebesar 33%. Paduan tembaga (Al/Cu) berisi 10-20%, Al menunjukkan kekuatan pengecualian untuk kekerasan dan pemakaian menyesuaikan dari beberapa paduan baja. Dengan menggunakan metode gravity casting cetakan permanen akan mudah dibongkar pasang. Komposisi bahannya yaitu aluminium 3.375 gram dan tembaga 1.125 gram. Temperatur penuangan yang digunakan yaitu 600°C, 650°C dan 700°C, sedangkan temperatur cetakan yang digunakan yaitu suhu kamar, 100°C dan 200°C. Spesimen dibagi menjadi kodefikasi A’, B, dan A’’ pada saat pemotongan dengan menggunakan mesin bubut dan frais. Temperatur penuangan dan temperatur cetakan akan mempengaruhi strukur mikro yang terbentuk. Semakin tinggi temperatur penuangan, maka akan semakin terlihat jelas strukturnya. Struktur mikro terlihat jelas pada temperatur penuangan 700°C. Semakin kecil temperatur cetakan, maka bentuk strukturnya semakin kasar yaitu akan terlihat keluar ke segala arah dan bisa dikatakan awal mula terbentuk struktur yang dinamakan dendrit. Kodefikasi B merupakan inti atau titik tengah cetakan adalah titik terjauh dari proses laju pendinginan, struktur yang terbentuk pada kodefikasi B adalah jelas, tebal dan saling berhimpitan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Al-Cu hypoeutektik, Temperatur penuangan, Temperatur cetakan, Strukur mikro dan Dendri |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Mesin |
Depositing User: | Aprianto Doni Rahmat |
Date Deposited: | 07 Oct 2018 09:12 |
Last Modified: | 19 Jul 2022 06:51 |
URI: | http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/833 |
Actions (login required)
View Item |