PELECEHAN AGAMA DALAM FILM (RECEPTION ANALYSIS TERHADAP FILM NAURA DAN GENK JUARA

NURACHMAWATI, AYU (2018) PELECEHAN AGAMA DALAM FILM (RECEPTION ANALYSIS TERHADAP FILM NAURA DAN GENK JUARA. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945.

	Text ABSTRAK.pdf Download (2MB)
	Text BAB I.pdf Download (128kB)
	Text BAB II.pdf Download (450kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (229kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (327kB)
	Text BAB V.pdf Download (76kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (343kB)
	Text JURNAL.pdf Download (345kB)
	Text TURNITIN.pdf Download (4MB)

Abstract

Film “Naura dan Genk Juara” karya Eugene Panji merupakan film bertema drama musikal anak-anak yang ceria, semangat dan pantang menyerah. Pesan utama film ini adalah mengenai Nara dan teman-temannya yang berhasil menggagalkan aksi pencurian satwa langka yang dilindungi. Film ini banyak menimbulkan kontroversi di media sosial pada masyarakat yang dianggap tidak sesuai sebagai film anak-anak karena adanya unsur pelecehan agama dalam film tersebut, seperti pada saat penjahat sering mengucapkan kata-kata Astaghfirullah atau Takbir yang bagi umat Muslim itu merupakan ucapan yg baik dan juga penampilan para penjahat yang identik dengan penampilan laki-laki muslim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan reception analysis Hall bertujuan untuk menginterpretasi pesan/teks media yang diterima audiens, tergantung dari latar belakang budaya, dalam hal ini audiens secara aktif melakukan proses pemaknaan pesan/teks media. Penonton film “Naura dan Genk Juara” tidak setuju bahwa film ini dianggap melecehkan agama Islam yang menjadi viral di media sosial karena reaksi audiens secara virtual tidak selalu dimaknai sama dengan reaksi audiens secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan interpretasi informan dapat dikelompokkan sesuai posisi decoding khalayak menurut Hall yaitu dominan hegemonik, negosiasi dan opposisional. Posisi yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah posisi negosiasi dimana menurut informan film ini memberi kesan positif, etika, arti pesahabatan, dan pengolahan rasa kepada anak-anak seperti empati, berbagi, dan solidaritas. Sedangkan pada posisi opposisional informan menyangkan kalimat-kalimat yang baik sepeti Astaghfirullah dan Takbir digunakan saat melakukan kejahatan.

Actions (login required)

View Item