Putusan Hakim Yang Mengesampingkan Pendekatan Restorative Justice Dalam Perkara Anak Berhadapan Dengan Hukum

Lorenza, Armenia (2021) Putusan Hakim Yang Mengesampingkan Pendekatan Restorative Justice Dalam Perkara Anak Berhadapan Dengan Hukum. Undergraduate thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (345kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (549kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (478kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (306kB) | Request a copy
[img] Text
Jurnal_Skripsi_Armenia Lorenza.pdf

Download (484kB)
[img] Text
Jurnal_Turnitin_Armenia Lorenza.pdf

Download (5MB)

Abstract

Putusan hakim merupakan pernyataan hakim sebagai pejabat negara yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman yang diberikan wewenang untuk itu yang diucapkan dalam persidangan dengan tujuan untuk menyelesaikan perkara. Dalam suatu negara hukum putusan seorang hakim harus benar-benar dapat memenuhi rasa keadilan bagi semua masyarakat (sense of justice). Suatu putusan hakim tidaklah luput dari kekeliruan atau kekhilafan, bahkan tidak mustahil bersifat memihak. Terdapat putusan-putusan hakim yang tidak mengutamakan restorative justice dalam perkara anak berhadapan dengan hukum, maka dalam hal ini tentulah tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. Oleh karena itu telah terjadi inkonsistensi norma antara putusan hakim dengan Undang-Undang Sistem Peradilan Anak, maka antara keduanya seharusnya dilakukannya suatu harmonisasi atau sinkronisasi. Berkaitan dalam hal ini, terdapat akibat hukum baik itu dari putusan hakim maupun akibat psikologis terhadap anak. Akibat hukum terhadap putusan yang tidak mengutamakan restorative justice dapat dikatakan bahwa putusan-putusan perkara pidana anak tersebut tidak sah karena bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, maka pada saat setelah dijatuhkannya putusan tersebut, seharusnya pihak yang berperkara atau pihak dari terdakwa baik itu didampingi oleh penasehat hukumnya dapat menolak putusan tersebut dengan mengajukan upaya hukum banding. Sedangkan akibat psikologis terhadap anak yang di vonis tanpa mengupayakan restorative justice, akan terjadi berbagai permasalahan atau gangguan yang dialami anak tersebut, seperti kecemasan, perasaan tertekan, ketakutan, dan gangguan psikologis lainnya yang kemudian muncul kecenderungan-kecenderungan untuk menutup diri secara total dan usaha melarikan diri dari realitas yang sifatnya traumatik dan tentunya akan mempengaruhi dirinya dimasa depan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Putusan Hakim, Pidana Anak, Restorative Justice
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: 1311700119 Armenia Lorenza
Date Deposited: 21 Feb 2021 12:17
Last Modified: 21 Feb 2021 12:17
URI: http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/8379

Actions (login required)

View Item View Item