AKIBAT HUKUM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KETIKA PENYEWA INGKAR JANJI ATAU WANPRESTASI (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor 61/PDT.G/2011/PN.AB)

SULISTIA, RAHMANDA BAYU (2017) AKIBAT HUKUM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KETIKA PENYEWA INGKAR JANJI ATAU WANPRESTASI (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor 61/PDT.G/2011/PN.AB). Undergraduate thesis, Untag Surabaya.

	Text bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (429kB)
	Text bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (865kB)
	Text bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (47kB)
	Text Cver.pdf Download (585kB)

Abstract

Kesimpulan a. Kekuatan mengikatnya perjanjian sewa menyewa untuk bidang tanah selama 30 (tiga puluh) tahun, bahwa bidang tanah Hak Guna Bangunan dapat berdiri di atas tanah hak milik, yang berarti bahwa jika bidang tanah hak milik di atasnya berdiri Hak Guna Bangunan dengan masa berlakunya selama 30 tahun sebagaimana pasal 35 UUPA, digunakan sebagai dasar lamanya perjanjian sewa menyewa, maka perjanjian sewa menyewa tersebut sah menurut hukum, karena dibuat memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana dimaksud dalam pasal 1320 KUH Mperdata di antaranya syarat suatu sebab yang halal atau sebab yang diperkenankan oleh peraturan perundang-undangan. b. Akibat hukum perjanjian sewa menyewa jika pihak penyewa wanprestasi, bahwa pihak penyewa yang ingkar janji atau wanprestasi, karena melakukan perjanjian tetapi tidak sesuai dengan yang dijanjikan dalam perjanjian sewa menyawa, maka kreditur atau pihak yang menyewakan mempunyai hak untuk memilih di antaranya memaksa agar penyewa memenuhi kewajibannya dalam perjanjian sewa menyawa atau membatalkan perjanjian sewa menyewa atau membatalkan perjanjian sewa menyewa disertai dengan ganti kerugian berupa penggantian biaya rugi dan bunga sebagaimana dimaksud oleh pasal 1267 KUH Perdata

Actions (login required)

View Item