Pengembangan Area Navigasi Kapal Dan Wisata Bahari Di Pulau Karang Jamuang

NUGRAHA, DIMAS ARIF (2019) Pengembangan Area Navigasi Kapal Dan Wisata Bahari Di Pulau Karang Jamuang. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (5MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (3MB)
[img] Text
JURNAL TURNITIN.pdf

Download (3MB)

Abstract

Dalam rangka mewujudkan Keselamatan Pelayaran maka fungsi kegiatan Kenavigasian yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), Telekomunikasi Pelayaran (Telkompel), Hidrografi, Alur dan Pelintasan, Bangunan atau lnstalasi, Pemanduan, penanganan kerangka kapal dan Salvage, dan atau Pekerjaan Bawah Air (PBA) untuk kepentingan Keselamatan Pelayaran serta harus didukung dengan seperangkat hukum yang memadai. Mengembangkan fasilitas area navigasi kepelabuhanan yang dapat memenuhi aspek pelayaran yang guna dapat menunjang kegiatan operasional pelabuhan dan guna mengatasi proyeksi permintaan lalu-lintas pelabuhan sampai dengan tahun 2030, diperkirakan akan meningkat dari 45 juta ton saat ini menjadi 115 juta ton di tahun 2030 meningkatkan perannya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang akan dikelola oleh instansi pemerintah yaitu PT. PELABUHAN INDONESIA III yang memiliki hak sertifikat atas tanah dari badan pertanahan negara untuk mengelola area tersebut dan memanfaat kan potensi alam yang berada di pulau tersebut sehingga menjadi alternative destinasi wisata bahari di jawa timur yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangkalan 2016 – 2021. Untuk menjamin kepentingan Nasional di perairan maka semua fungsi keselamatan pelayaran harus dapat berjalan dengan tertib, terarah dan mempunyai landasan hukum yang mantap Kecenderungan masing-masing instansi menerbitkan produk hukum yang tidak terintegrasi yang mengakibatkan terjadi kesimpang-siuran dan tumpang tindih dalam melaksanakan pemanfaatan laut. Bahwa sesungguhnya penetapa alur pelayaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata ruang Nasionap secara keseluruhan khususnya di perairan sehingga merupakan satu dimensi yang tidak terpisahkan dari dimensi-dimensi yang lain yang membentuk tataruang nasional.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN AREA NAVIGASI KAPAL DAN WISATA BAHARI
Subjects: T Technology > TH Building construction
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Aprianto Doni Rahmat
Date Deposited: 20 Feb 2019 05:47
Last Modified: 18 Jul 2022 03:26
URI: http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/1372

Actions (login required)

View Item View Item