Hak Mewaris Ahli Waris Berkelamin Ganda Menurut Hukum Islam

Trisnawati, Dewi (2019) Hak Mewaris Ahli Waris Berkelamin Ganda Menurut Hukum Islam. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945.

	Text ABSTRAK.pdf Download (6MB)
	Text BAB I.pdf Download (569kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf Download (247kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (295kB)
	Text JURNAL.pdf Download (1MB)
	Text JURNAL TURNITIN.pdf Download (8MB)

Abstract

Kejadian seseorang yang mempunyai alat kelamin gandakpada umumnya dalam masyarakat mendapatkan berbagai macam dampak. Kasus-kasus punhbanyak bermunculan sehingga membutuhkan penanganan. Tujuan penelitian iniluntuk mengetahui status hukum ahli waris Warga Negara Indonesiakyang berkelamin ganda (khuntsa) serta bagaimanakah hak mewarisi harta warisan ahlikwaris yang berkelamin ganda (khuntsa) atau status yang diragukan menurut hukum Islam. Tipe penelitianhini menggunakan penelitian hukum normatifkdimana berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan metode pendekatan perundang-undangankdan pendekatan konsep. Hasil penelitian menerangkanhhak kewarisan khuntsa secara tegas belum diatur dalam KHI, serta dalam Al-Qur’an pun belum ditemukan mengenaikhukum waris bagi khuntsa. Dalam menentukan status hukum bagi khuntsagini dapat dilihat dari tanda-tanda kedewasaannya serta dari mana ia mengeluarkan air kencinggseperti yang sudah disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh HR. Ibnu ‘Abbas, danfdapat melakukan operasi pergantian kelamin. Para ahli waris sepakat dalam menghitungdkadar dari bagian khuntsa musykil dengan memperkirakan dan menghitungnyagsebagai laki-laki kemudian sebagai perempuan. Khuntsa dan ahli Karisflainnya mendapat bagian perkiraan yang terkecil, sedangkan sisanya yang masih diragukankditahan sampai status hukum khuntsa tersebut jelas.

Actions (login required)

View Item