Hubungan Penerimaan Diri Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Lansia

Kurniawan, Setia A.R (2017) Hubungan Penerimaan Diri Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Lansia. Undergraduate thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

	Text ABSTRAK.pdf Download (384kB)
	Text BAB I.pdf Download (185kB)
	Text BAB II.pdf Download (333kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (349kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (322kB)
	Text BAB V.pdf Download (771kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan penerimaan diri dan kebermaknaan hidup pada lansia. Kebermaknaan hidup adalah suatu tujuan hidup yang jelas dan penuh makna dimana individu yang menjalani tidak merasa hampa, penuh gairah dan optimis sehingga memiliki hidup merasa berarti, lebih terarah dan lebih dapat disadari, serta merasakan kemajuan-kemajuan hidup yang telah dicapai. Penerimaan merupakan sikap positif individu yang ditunjukkan dengan rasa senang dan puas akan dirinya serta lingkungannya, menerima keadaan diri, fakta, realitas, baik secara fisik maupun psikis dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri, tanpa ada rasa kecewa dan berusaha mengembangkan diri seoptimal mungkin. Hipotesis yang diajukan adalah ada korelasi positif antara penerimaan diri dengan kebermaknaan hidup pada lansia. Subjek dalam penelitian ini adalah lansia yang bertempat atau yang ada di sekitar kelurahan Nginden Jangkungan, sebanyak 75 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan Skala Penerimaan Diri dan Skala Kebermaknaan Hidup. Analisis data menggunakan metode korelasi bivariat menunjukkan hasil perhitungan uji korelasi antara variabel penerimaan diri (X) dengan variabel kebermaknaan hidup (Y) diperoleh koefisien ada korelasi pearson〖(r〗_(xy )) sebesar = 0,663 pada taraf signifikansi (P) = 0,000. Oleh karena taraf signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,01 maka berarti antara variabel penerimaan diri (X) dengan variabel kebermaknaan hidup (Y) mempunyai hubungan positif; cukup kuat dan sangat signifikan, yang berarti semakin tinggi Penerimaan Diri maka semakin tinggi Kebermaknaan Hidup. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Actions (login required)

View Item