Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Lantai Produksi Untuk Mengoptimalkan Proses Produksi (Studi Kasus : UD. Putra Makmur)

Adytiantoro, Aris Kresna (2021) Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Lantai Produksi Untuk Mengoptimalkan Proses Produksi (Studi Kasus : UD. Putra Makmur). Undergraduate thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

	Text ABSTRAK.pdf Download (3MB)
	Text BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (330kB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Download (311kB)
	Text JURNAL TA.pdf Download (1MB)
	Text JURNAL TURNITIN.pdf Download (2MB)

Abstract

UD. Putra Makmur didirikan pada tahun 2014 Yang berlokasi di jalan Kolonel mobil. Sugiono, Ngingas, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61256 Indonesia. UD. Putra Makmur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur, dimana perusahaan memproduksi jagang, plenger, breket motor, dan hand rem.Permasalahan yang dihadapi oleh UD. Putra Makmur bahwa kondisi layout pada UD. Putra Makmur kurang baik, karena susunan tata letak fasilitasnya kurang baik, dan menyebabkan waktu perpindahan produk ke stasiun satu dan ke stasiun lainnya memerlukan banyak waktu, sehingga banyak waktu yang terbuang dan menjadi tidak efektif serta efisien. Dan menimbulkan biaya ongkos material handling menjadi tinggi.Metode yang digunakan dalam perancangan tata letak fasilitas produksi ini adalah systematic layout planning (SLP), Activity Realtionship Chart (ARC), yang berfungsi untuk merencanakan dan analisis dalam hubungan kedekatan antar masing-masing departemen. Dan diharapkan bisa memperlancar proses produksi serta memperpendek jarak material handling.Hasil yang didapat dalam penelitian yang telah dilakukan ini yaitu jarak antar stasiun kerja lebih dekat sehingga bisa mengurangi waktu produksi.Bahwa jarak perpindahan dari BB sampai produk jadi memiliki selisih 19,3 m dari jarak layout awal. Dan memiliki ongkos material handling awal yaitu Rp. 2.235.225 menjadi Rp. 1.188.060 serta memiliki waktu standar dengan waktu rata –rata 50,55

Actions (login required)

View Item