Nugroho, Dwiky Akbar (2021) Perjanjian Terapeutik Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Dokter. Undergraduate thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (232kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (232kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (888kB) |
|
Text
JURNAL.pdf Download (407kB) |
|
Text
JURNAL TURNITIN.pdf Download (4MB) |
Abstract
Perjanjian penanganan pasien praktiknya pihak rumah sakit membuat perjanjian dan pasien hanya menyetujui tanpa mempertimbangkan atau berdiskusi mengubah perjanjian yang dibuat oleh pihak rumah sakit, konsumen atau pengguna jasa rumah sakit. Namun dalam perjanjian terapeutik, dokter bisa saja menggunakan perjanjian terapeutik sebagai bentuk perlindungan hukum atas segala tindakan yang telah dilakukan karena dalam perjanjian tersebut ada naskah klausula baku yang dibuat secara sepihak oleh rumah sakit seperti pasien telah menyetujui jika terjadi resiko dari tindakan medis yang diberikan kepada pasien. Para pasien memiliki dampak ketidakpuasan pelayanan yang merugikan pasien seperti terlambatnya penanganan pasien sampai terjadinya tindakan malpraktik yang dilakukan oleh dokter saat menangani pasien yang tentunya merugikan pihak pasien. Dari problematika tersebut, ditarik dua rumusan masalah pertama, klausula baku dalam perjanjian terapeutik memberikan perlindungan hukum bagi dokter yang tindakan medisnya merugikan pasien. Kedua, bentuk pertanggungjawaban rumah sakit apabila pasien dirugikan akibat malpraktik dari dokter. Metode penelitian yang digunakan jenis penelitian hukum normatif. Pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan kasus. Teknik pengumpulan bahan hukum menggunakan teknik Inventarisasi, Kategorisasi, dan Studi Keputakaan. Hasil dari penelitian ini pertama, tanggung jawab dokter ketika betul terbukti melakukan tindakan malpraktik tidak bisa dihilangkan dengan narasi perjanjian terapeutik yang dibuat sepihak oleh rumah sakit. Karena jasa dokter termasuk kategori yang merugikan konsumen diartikan bahwa konsumen dalam pasal Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 termasuk juga seorang pasien yang memakai jasa rumah sakit dan dokter. Kedua, terdapat kekurangan pengaturan ganti rugi oleh pasien yang dirugikan. Yaitu ketentuan undang-undang tersebut tidak mengatur besaran ganti rugi yang diajukan pasien serta jenis ganti rugi yang diajukan dan dasar bagi seorang hakim dalam menentukan besarnya ganti rugi yang diajukan dan yang mempengaruhi hakim memberikan putusan ganti rugi. Kesimpulan dari penelitian pertama seorang dokter yang terbukti melakukan malpraktik tidak bisa berlindung dengan perjanjian terapeutik. Kedua, terdapat kekurangan mengenai pengaturan ganti rugi oleh pasien yang dirugikan. Kata kunci: Perjanjian, pelayanan, penanganan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | 1311700195 Dwiky Akbar Nugroho |
Date Deposited: | 06 Feb 2021 12:23 |
Last Modified: | 23 Feb 2021 04:53 |
URI: | http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/7952 |
Actions (login required)
View Item |