Penurunan Emisi Gas Dalam Kandang Puyuh Dan Karakteristik Kimia Feses Unggas Yang Diberi Butiran Kering Destilat Produk Ikutan Produksi Bioetanol Oleh Ko-Kultur Saccharomyces cereviceae DENGAN Candida tropicalis dari Sekam Padi

.., Wardah (2019) Penurunan Emisi Gas Dalam Kandang Puyuh Dan Karakteristik Kimia Feses Unggas Yang Diberi Butiran Kering Destilat Produk Ikutan Produksi Bioetanol Oleh Ko-Kultur Saccharomyces cereviceae DENGAN Candida tropicalis dari Sekam Padi. Masters thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (109kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (218kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (236kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (239kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (229kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (441kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (223kB)
[img] Text
JURNAL.pdf

Download (2MB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)

Abstract

Gas ammonia yang diproduksi feses dan urine unggas jika berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan unggas, manusia dan masalah lingkungan. Gas ammonia yang diproduksi unggas berdampak pada produktivitas, kondisi ternak dan munculnya berbagai penyakit dapat mengkontaminasi udara dan lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kadar gas ammonia dalam kandang puyuh yang diberi butiran kering destilat (BKD) produk ikutan Produksi bioetanol oleh ko-kultur Sacharomyces cereviceae dengan Candida tropicalis dari sekam padi. Penelitian menggunakan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap 3 perlakuan proporsi 0, 10 dan 20 % BKD dalam ransum puyuh umur 60-90 hari dan diulang 10 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BKD sekam padi dalam ransum menghasilkan rataan emisi gas ammonia signifikan (P<0.05) lebih besar dibandingkan dengan rataan emisi gas ammonia dalam kandang puyuh yang tidak diberi BKD sekam padi. Pemberian 20% BKD sekam padi menghasilkan emisi gas ammonia signifikan (P<0.05) lebih besar dibandingkan dengan pemberian 10% BKD sekam padi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa BKD sekam padi juga mempengaruhi penyerapan nutrisi karbon, nitrogen, fosfor dan kalsium dalam usus puyuh. Substitusi proporsi 10% BKD dalam formulasi pakan puyuh tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap kadar karbon dalam feses. Kandungan karbon dari kotoran puyuh pada proporsi 20% BKD secara signifikan (P <0,01) lebih tinggi dari 10% BKD. Kandungan nitrogen dalam feses puyuh dengan proporsi 20% BKD signifikan (P<0,05) lebih tinggi dari 10 dan 0% BKD. Selanjutnya kandungan nitrogen dalam feses pada taraf 10% BKD signifikan (P<0,05) lebih tinggi dari 0% BKD. Kandungan fosfor dalam feses puyuh dengan proporsi 10 dan 20% BKD secara signifikan (P<0,05) lebih rendah dari 0% BKD. Kandungan kalsium dalam kotoran puyuh 10% dan 0% BKD tidak signifikan (P>0,05) tetapi keduanya secara signifikan (P<0,05) lebih rendah dari 20% BKD. Hasil analisis kadar air semakin meningkat pada feses puyuh yang diberi BKD. Pemberian 20% BKD sekam padi menghasilkan kadar air signifikan (P<0.05) lebih tinggi dibandingkan dengan kadar air feses puyuh yang diberi 10% BKD dari sekam padi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa substitusi butiran kering destilat (BKD) produk ikutan produksi bioetanol oleh ko-kultur S.cerevicea dengan C.tropicalis dari sekam padi dalam formula pakan puyuh dapat mempengaruhi perubahan gas ammonia dalam kandang dan kadar air feses. Pemberian pakan puyuh dengan substitusi 10% BKD sekam padi dapat mengurangi kadar gas ammonia berbahaya dalam kandang unggas sebesar 3.505% dan kandungan air feses 10% lebih rendah. Substitusi 10% BKD sekam padi dalam formulasi pakan puyuh juga dapat meningkatkan penyerapan fosfor tetapi mengurangi penyerapan karbon, nitrogen dan kalsium. Luaran hasil penelitian ini adalah : (1) Artikel yang terbit dalam Jurnal Ilmiah STIGMA Vol 12 No 02 (2019) terakreditasi SINTA 5, (2) Artikel yang telah dipresen- tasikan pada Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP 2) dan akan dipublikasikan dalam Prosiding, dan (3) Diperoleh persentase Substitusi BKD dalam formula pakan puyuh yang efektif dapat mengurangi kadar gas amonia berbahaya dalam kandang unggas sebesar 3.505% dan kandungan air feses 10% lebih rendah. BKD dalam formula pakan puyuh juga dapat mempengaruhi kandungan unsur karbon (C), nitrogen (N), kalsium (Ca) dan phosphor (P) pada feses.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: BKD, emisi gas, kandungan kimia, feses, puyuh
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Laporan Penelitian
Depositing User: D. Ketut Mahendranata
Date Deposited: 19 Dec 2020 10:32
Last Modified: 19 Dec 2020 10:32
URI: http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/6845

Actions (login required)

View Item View Item