Doni, Yosef Freinademetz Sabon (2020) Kedudukan Fitur-fitur Virtual Game On Line Dalam Kitab Undang-undang Perdata. Undergraduate thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
This is the latest version of this item.
Text (Bab I)
BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (456kB) |
|
Text (Bab II)
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (587kB) |
|
Text (Bab III)
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (553kB) |
|
Text (Bab IV)
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (370kB) |
|
Text
JURNAL.pdf Download (209kB) |
|
Text
JURNAL TURNITIN.pdf Download (4MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
Abstract
Menurut Pasal 499 KUH Perdata, benda merupakan segala barang dan hak yang dapat menjadi milik orang (objek hak milik). Hukum benda itu sendiri menganut sistem tertutup dimana tidak diperbolehkan adanya penambahan, perubahan, pengurangan, atau modifikasi oleh orang perorangan. Di lain sisi, seiring dengan perkembangan jaman terutama teknologi, internet pun mulai berkembang pesat dan memiliki keunggulan tersendiri baik sektor usaha maupun kepentingan pribadi. Ketika membicarakan tentang sektor usaha itu sendiri, maka muncul yang dinamakan layanan game online. Dengan memanfaatkan layanan internet, maka para pemain pun dapat berinteraksi dengan pemain lain termasuk memperjualbelikan berbagai fitur virtual. Seperti namanya, fitur ini hanya berupa kode yang dibuat oleh sistem komputer namun diperlakukan seperti benda-benda yang ada di dunia nyata bahkan memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan baik dalam dunia nyata maupun melalui transaksi di dalam game itu sendiri. Berkaitan ini, penelitian pun terfokus pada penilaian kedudukan fitur-fitur virtual game online dalam kitab undang-undang hukum perdata dengan membandingkan fitur-fitur tersebut dengan norma-norma hukum kebendaan yang berlaku di Indonesia serta penelusuran hak-hak pemain terhadap fitur-fitur virtual di dalam game online yang terdiri dari hak milik dan penguasaan benda yang ditilik dari undang-undang KUH Perdata. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur virtual dapat dianggap sebagai benda tidak berwujud sebagaimana diatur dalam KUH Perdata dikarenakan fitur-fitur virtual telah memenuhi unsur-unsur benda tidak berwujud. Selain itu, pemain pun memiliki 2 hak, yaitu hak milik dan penguasaan benda (bezit) berdasarkan usaha para pemain untuk guna mendapatkan hak milik dan penguasaan benda (bezit).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fitur-Fitur Virtual, Game Online, KUH Perdata |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Yosef Freinademetz Sabon D |
Date Deposited: | 24 Sep 2020 12:09 |
Last Modified: | 24 Sep 2020 12:09 |
URI: | http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/5682 |
Available Versions of this Item
-
Kedudukan Fitur-fitur Virtual Game On Line Dalam Kitab Undang-undang Perdata. (deposited 29 Jul 2020 21:59)
- Kedudukan Fitur-fitur Virtual Game On Line Dalam Kitab Undang-undang Perdata. (deposited 24 Sep 2020 12:09) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |