Akibat Hukum Pembatalan Perjanjian Yang Tidak Menggunakan Bahasa Indonesia

AMALIA, IFADA QURRATA A’YUN (2018) Akibat Hukum Pembatalan Perjanjian Yang Tidak Menggunakan Bahasa Indonesia. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (294kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (327kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (385kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (177kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (179kB)
[img] Text
JURNAL.pdf

Download (324kB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang akibat hukum dari pembatalan perjanjian yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam Putusan Nomor 1572 K/Pdt/2015, dimana perjanjian yang melibatkan pihak asing yang dibuat dengan tidak menggunakan bahasa Indonesia mempunyai akibat perjanjian tersebut batal demi hukum dengan dasar sudah bertentangan dengan Pasal 31 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Hal ini membawa komplikasi tersendiri dalam dunia pejanjian karena penggunaan bahasa Indonesia terkesan menjadi suatu Kaedah Memaksa yang jika dilarang akan berakibat dibatalkannya perjanjian. Permasalahan yang akan diteliti tentang akibat hukum dari pembatalan perjanjian yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dan batalnya perjanjian yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam Putusan Nomor 1572 K/Pdt/2015 berdasarkan Pasal 1320 dan 1338 KUH Perdata. Penelitian ini menggunakan Metode Yuridis Normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Putusan tersebut tidak menelaah lebih jauh tentang causa yang halal dan makna asas kebebasan berkontrak. Konsekuensi dari batalnya perjanjian tidak boleh ada pihak yang dirugikan atau kembali kepada keadaan semula, sehingga akibat dari pembatalan perjanjian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor asing yang ingin menanam modal di Indonesia sehingga usaha dalam membentuk kepastian hukum di masyarakat akan semakin susah. Oleh sebab itu skripsi ini menyarankan untuk mengamandemen frasa “wajib” pada ayat (1) agar dapat mencerminkan realitas yang berlaku, suatu perjanjian yang melibatkan pihak asing dibuat dalam 2 (dua) rangkap yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa nasional pihak asing tersebut, serta diperlukan kecermatan hakim dalam mengambil keputusan batal demi hukum suatu perjanjian

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Bahasa Indonesia, Perjanjian, akibat hukum
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: 145539 dian andi lesmana
Date Deposited: 17 May 2018 11:11
Last Modified: 14 Jun 2021 02:56
URI: http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/371

Actions (login required)

View Item View Item