KAPAL LAUT SEBAGAI OBJEK JAMINAN HIPOTEK DALAM PERJANJIAN KREDIT

NURAINI, DEWI (2017) KAPAL LAUT SEBAGAI OBJEK JAMINAN HIPOTEK DALAM PERJANJIAN KREDIT. Other thesis, Untag Surabaya.

	Text Bab I.pdf Download (124kB)
	Text Bab II.pdf Download (207kB)
	Text Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (134kB)
	Text BAB IV.pdf Download (63kB)
	Text Cover.pdf Download (121kB)
	Text Dafpus.pdf Download (18kB)
	Text LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (210kB)

Abstract

Hipotek merupakan hak kebendaan dari pada perjanjian tambahan (assesoir) dari suatu perjanjian utang atau perjanjian kredit antara debitur dengan kreditur, yang menimbulkan utang. Serta hak kebendaan atas kapal yang terdaftar untuk menjamin pelunasan utang tertentu yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur yang lain. pihak yang terkait dalam perjanjian pembebanan hipotek kapal laut, yaitu pemberi hipotek dan penerima hipotek. Pemberi hipotek adalah mereka yang sebagai jaminan memberikan suatu hak kebendaan atas benda tidak bergerak, dengan suatu utang yang terikat pada hipotek. Penerima hipotek yaitu pihak yang meminjamkan uang, lembaga keuangan non bank atau lembaga perbankan. Mengenai objek dari hipotek adalah benda tidak bergerak yaitu kapal. Hipotek memiliki hak kebendaan, kemanapun benda tersebut berada. Pendaftaran hipotek dilakukan oleh Pejabat Pendaftar Dan Balik Nama Kapal pada kantor kesyahbandaran setempat. Kapal laut yang memenuhi syarat untuk dapat dibebankan hipotek, yakni berat kapal laut minimal 20 m3 (dua puluh meter kibik), selain itu adanya hak kebendaan serta kapal laut yang sudah dibukukan di Indonesia. Akta hipotek memiliki kekuatan eksekutorial karena terdapat irah-irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” mempunyai kekuatan yang sama dengan suatu putusan pegadilan yang telah mempunyai kekuatan tetap. Akan tetapi belum terdapat kepastian hukum yang mengatur tentang hipotek tersendiri yang dapat dijadikan sebagai dasar hukum.

Actions (login required)

View Item