KEDUDUKAN ORANGTUA ATAU WALI SEBAGAI PENDAMPINGATAU PENERJEMAH DALAM PROSES PERADILAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL DENGAN KORBAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

AMALIA, AYU NUR (2017) KEDUDUKAN ORANGTUA ATAU WALI SEBAGAI PENDAMPINGATAU PENERJEMAH DALAM PROSES PERADILAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL DENGAN KORBAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Other thesis, Untag Surabaya.

	Text Bab I.pdf Download (1MB)
	Text Bab II.pdf Download (2MB)
	Text Bab IV.pdf Download (685kB)
	Text Cover.pdf Download (989kB)
	Text Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas menegaskan bahwa difabel memiliki kedudukan yang setara di hadapan hukum dan memiliki hak atas akses yang sama terhadap peradilan, termasuk juga anak berkebutuhan khusus. Agar dalam proses peradilan berjalan lancar, maka anak berkebutuhan khusus wajib didampingi oleh orang tua atau pendamping atau penerjemah. Kesesuaian antara kedudukan orangtua sebagai pendamping atau penerjemah terhadap korban kekerasan seksual terdapat pada Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana maupun dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.Kekuatan hokum mengenai keterangan yang disampaikan oleh orang tua juga terdapat dalam Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Actions (login required)

View Item