Analisa pengecoran aluminium paduan magnesium dengan variasi aging heat treatment dan holding time terhadap kekerasan dan struktur mikro

Waluyo, Handoko Tri (2019) Analisa pengecoran aluminium paduan magnesium dengan variasi aging heat treatment dan holding time terhadap kekerasan dan struktur mikro. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (103kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (986kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (489kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (149kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (147kB)
[img] Text
JURNAL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
JURNAL TURNITIN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (718kB)

Abstract

Penelitian ini menganalisa variasi aging heat treatment dan holding time yang berpengaruh terhadap struktur pada material Al-mg. Al-mg hypoutektik merupakan paduan aluminium dan tembaga dengan fasa eutektik yang memiliki keuntungan dari segi peleburan dan mampu tuang (terutama disekitar daerah eutektik) pada temperatur 548°C. Aluminium adalah salah satu logam yang memiliki sifat reaktif dan mudah teroksidasi dengan oksigen membentuk lapisan aluminium oksida atau alumina (Al2O3), sehingga membuatnya tahan terhadap korosi. Namun, apabila kadar Fe, Cu dan Ni ditambahkan, dapat mengakibatkan penurunan sifat tahan korosi sebab kadar aluminanya berkurang. Paduan magnesium (Al/Mg) berisi 10%, Al menunjukkan kekuatan pengecualian untuk kekerasan dan pemakaian menyesuaikan dari beberapa paduan baja. Dengan menggunakan metode gravity casting cetakan permanen akan mudah dibongkar pasang. Komposisi bahannya yaitu aluminium 2.000 gram dan magnesium 200 gram. Temperatur aging yang digunakan yaitu 100°C, 125°C dan 150°C, sedangkan holding time yang digunakan yaitu 2 jam, 4 jam, 6 jam. Spesimen dibagi menjadi kodefikasi A, B, dan C pada saat pemotongan dengan menggunakan mesin bubut dan frais. Temperatur penuangan dan temperatur cetakan akan mempengaruhi strukur mikro yang terbentuk. Semakin tinggi temperatur penuangan, maka akan semakin terlihat jelas strukturnya. Struktur mikro terlihat jelas pada temperatur penuangan 700°C. Semakin kecil temperatur cetakan, maka bentuk strukturnya semakin kasar yaitu akan terlihat keluar ke segala arah dan bisa dikatakan awal mula terbentuk struktur yang dinamakan dendrit. Kodefikasi B merupakan inti atau titik tengah cetakan adalah titik terjauh dari proses laju pendinginan, struktur yang terbentuk pada kodefikasi B adalah jelas, tebal dan saling berhimpitan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Al-Mg, Temperatur aging, Holding time, Strukur mikro
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Mesin
Depositing User: 145539 dian andi lesmana
Date Deposited: 10 May 2019 03:41
Last Modified: 10 May 2019 03:41
URI: http://repository.untag-sby.ac.id/id/eprint/1634

Actions (login required)

View Item View Item