Keabsahan Rekaman Cctv (Closed Circuit Television) Sebagai Alat Bukti Yang Sah Menurut Hukum

AJI, PUJO BAYU (2018) Keabsahan Rekaman Cctv (Closed Circuit Television) Sebagai Alat Bukti Yang Sah Menurut Hukum. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945.

	Text ABSTRAK.pdf Download (9MB)
	Text BAB I.pdf Download (265kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (287kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (418kB)
	Text BAB IV.pdf Download (9kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (21kB)
	Text JURNAL.pdf Download (289kB)
	Text JURNAL TURNITIN.pdf Download (4MB)

Abstract

Dewasa ini, penggunaan CCTV (Circuit Closed Television) sebagai alat pantau sudah mulai diterapkan di banyak tempat, seperti Bandara, Stasiun, Bank, Rumah Sakit, Kantor, Supermarket, Jalan Raya, maupun di tempat lainnya. Keberadaan CCTV dinilai oleh masyarakat dapat memberikan perasaan aman guna menjadi pengawas terhadap lokasi atau spot yang geografisnya sulit dijangkau oleh pandangan mata secara langsung. Poin penting pengunaan CCTV adalah sebagai sebuah sistem keamanan (security sistem), karena dengan mengunakan CCTV, dimungkinkan merekam keadaan atau kejadian disuatu tempat atau lokasi tertentu. Oleh sebab itu, rekaman CCTV dapat digunakan sebagai alat bukti di persidangan, namun sejak dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 20/PUU-XIV/2016, dimana dalam putusan tersebut, meyatakan bahwa dasar hukum rekaman CCTV sebagai alat bukti, diyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, menjadikan keabsahan rekaman CCTV sebagai alat bukti dipertayakan. Dengan putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, mengakibatkan adanya perubahan ketentuan undang-undang yang menjadi dasar hukum sebuah rekaman CCTV sebagai alat bukti, secara sederhana keabsahan rekaman CCTV sebagai alat bukti adalah terjaminnya keotentikan, keutuhan, ketersedian rekaman CCTV sebagai alat bukti, sekaligus rekaman CCTV tersebut bukan merupakan hasil penyadapan.

Actions (login required)

View Item